Salah satu tantangan lulusan S2 kesulitan melanjutkan studinya ke jenjang Doktor khususnya pada perguruan tinggi luar negeri adalah karena kendala proposal penelitian dan kemahiran berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, yang masih belum memenuhi syarat yang ditentukan oleh perguruan tinggi tujuan. Selain itu, kurangnya kemampuan untuk mencari dan berkomunikasi dengan calon pembimbing (potential supervisor) yang relevan sesuai dengan bidang ilmu serta kesulitan mendapatkan letter of acceptance (LoA) dari perguruan tinggi luar negeri.
Berkenan dengan hal ini, maka Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi membuka Beasiswa Program Persiapan Studi Doktor di Luar Negeri, untuk menjembatani dan “menjodohkan” para lulusan S2 yang potensial untuk melanjutkan studi S3 ke luar negeri, menemukan potential supervisor, serta mendapatkan LoA. Disamping itu, Bridging Course juga dapat menambah keterampilan dan keilmuan yang berdampak pada mutu pendidikan tinggi Indonesia, dan diharapkan dapat bersaing di dunia internasional.
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi juga menginformasikan, Beasiswa Program Persiapan Studi Doktor di Luar Negeri ini dibuka mulai tanggal 5 s.d. 15 Agustus 2021, dengan link sebagai berikut : https://bit.ly/regisbridgingcourse.
Semoga kesempatan yang ditawarkan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.