Muhammadiyah dan Hizbul Wathan adalah Kesatuan yang Tak Terpisahkan
"Muhammadiyah berdiri bukan asal-asalan, tapi berdiri berdasarkan konsepsi nilai-nilai filosofis yang berkaitan dengan konsepsi akidah. Pun, didirikannya Muhammadiyah dalam rangka menjalankan perintah Allah."

Read More...

Muhammadiyah dan Hizbul Wathan adalah Kesatuan yang Tak Terpisahkan

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) tidak bisa lepas dari Persyarikatan Muhammadiyah. Tanpa Muhammadiyah tidak akan ada HW, karena antara keduanya Muhammadiyah dan HW adalah satu-kesatuan yang tak terpisahkan. Begitu disampaikan Hadjam Murusdi, Ketua Kwartir Pusat HW dalam kegiatan Silaturahim Kafilah Penuntun HW UM Sidoarjo (Umsida) dan Kafilah Penuntun HW UM Yogyakarta (UMY), Sabtu (27/11).

Dijelaskan Hadjam bahwasannya dahulu Kiai Dahlan mendirikan Persyarikatan dari pemahamannya tentang firman Allah yang menceritakan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ketika Nabi Ismail menjelang dewasa atau remeja, Nabi Ibrahim memenuhi perintah Allah untuk akan menyembelih putra satu-satunya tersayang. Dan firman Allah SWT sangat jelas disampaikan kepada anaknya, tanggal itu terjadi pada 8 Dzulhijjah.

“Maka melalui ayat ini direnungkan oleh Kiai Dahlan betapa hebatnya nilai kualitas, akidah sebagai sebuah bentuk ujian dalam hidup dan kehidupannya atas perintah Allah, yaitu konsekuensinya mati,” tutur Hadjam.

Dari sana, Hadjam menyimpulkan konsepsi mengenai ujian yang paling berat dalam hidup dan kehidupan adalah kematian. Hal itulah yang kemudian menjadi renungan bagi Kiai Dahlan, lalu muncullah upaya untuk membina suatu komunitas yang mempunyai nilai seperti kisah Nabi Ibrahim dan purtranya Nabi Ismail.

Selain itu, lanjut Hadjam, Kiai Dahlan juga terinspirasi dengan Ali Imron 104. Melalui ayat ini, Kiai Dahlan berupaya membina suatu komunitas umat yang akidahnya luar biasa hebat seperti Nabi Ibrahim, dan Ismail itu hanya mungkin terjadi kalau ada komunitas, lembaga, yang berfungsi mengerjakan amar ma’ruf dan mencegah kemungkaran.

Menurutnya, Muhammadiyah berdiri karena ada nilai idealitas filosofis yang sangat mendalam. “Jadi Muhammadiyah berdiri bukan asal-asalan, tapi berdiri berdasarkan konsepsi nilai-nilai filosofis yang berkaitan dengan konsepsi akidah. Pun, didirikannya Muhammadiyah dalam rangka menjalankan perintah Allah,” terangnya.

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/muhammadiyah-dan-hizbul-wathan-adalah-kesatuan-yang-tak-terpisahkan/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs