Imbauan Majelis Tarjih untuk Iduladha, dari Taat Prokes sampai Potensi Perbedaan Waktu Pelaksanaan Hari Raya
Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Mohammad Mas’udi menyebut, meski angka terpapar pandemi covid-19 mengalami penurunan pelaksanaan Salat Ied dan Ibadah Kurban pada Iduladha 1443 H harus tetap taat prokes.

Read More...

Imbauan Majelis Tarjih untuk Iduladha, dari Taat Prokes sampai Potensi Perbedaan Waktu Pelaksanaan Hari Raya

Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Mohammad Mas’udi menyebut, meski angka terpapar pandemi covid-19 mengalami penurunan pelaksanaan Salat Ied dan Ibadah Kurban pada Iduladha 1443 H harus tetap taat prokes.

Menurutnya, jangan sampai perayaan dan ritual ibadah Umat Islam menjadi pintu kembali melonjaknya angka terpapar covid-19 di Indonesia. Terlebih mengingat, di Ibu Kota Jakarta sedang mengalami penambahan angka terpapar covid-1 akhir-akhir ini.

Dalam khutbah Salat Dhuhur di Masjid KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada (15/6). Mas’udi menjelaskan bahwa dalam menghadapi Iduladha yang semakin dekat, Majelis Tarjih PP Muhammadiyah mengingatkan empat hal untuk ditaati oleh Warga Muhammadiyah sebagai ikhtiar menyelesaikan pandemi covid-19.

Pertama, senantiasa berikhtiar taat protokol kesehatan seperti memakai masker ketika berada di kerumunan. Termasuk ketika melaksanakan Salat Ied dan Penyembelihan Hewan Kurban, diharapkan dalam penyembelihan hewan kurban tidak terjadi kerumunan yang mengakibatkan umat lalai memakai masker.

Kedua, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mendorong bagi yang belum melaksanakan vaksin booster untuk segera dilakukan. Dorongan yang diberikan ini sebagai wujud atau implementasi pandangan Islam Berkemajuan Muhammadiyah yang adaptif terhadap ilmu pengetahuan.

“Teman-teman yang belum vaksin booster untuk segera melakukan vaksin. Bagaimanapun juga paham islam Muhammadiyah adalah paham Islam Berkemajuan, karena itu kemudian ikhtiar untuk bisa terhindari dari covid-19 adalah dengan melengkapi vaksin,” ucapnya.

Ketiga, dalam pelaksanaan Salat Ied dan pemotongan hewan kurban yang menyebabkan kerumunan harus bisa dikendalikan. Majelis Tarjih menghimbau agar kerumunan ritual ibadah menjadi ‘kambing hitam’ atau terbukanya pintu persebaran covid-19. Hal ini adalah tanggung jawab bersama, lebih-lebih panitia penyelenggara harus sigap dalam pelaksanaannya.

Keempat, jika pelaksanaan pemotongan hewan kurban dilakukan di ruang yang tertutup, ruangan harus memiliki ventilasi diperlebar sebagai jalur sirkulasi udara dalam ruangan. Jangan sampai pelaksanaan pemotongan hewan kurban yang dilakukan di ruang tertutup tidak memiliki celah atau jalur sirkulasi yang maksimal.

Selain itu, Mas’udi juga menyinggung tentang potensi perbedaan waktu pelaksanaan Hari Raya Iduladha. Dia berpesan kepada warga Muhammadiyah supaya mantap ketika mengikuti perhitungan yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, dengan tidak menyalah-nyalahkan kelompok lain yang berbeda.

“Maka paling tidak ada dua hal yang menjadi perhatian Majelis Tarjih dalam hubungannya dengan Iduladha yang pertama tentu adalah terkait dengan Salat Ied dan pelaksanaan Kurban. Yang kedua adalah terkait dengan kemungkinan terjadinya perbedaan lebaran,” tandas Mas’udi.

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/himbauan-majelis-tarjih-untuk-iduladha-dari-taat-prokes-sampai-potensi-perbedaan-waktu-pelaksanaan-hari-raya/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs