Jangan Khawatirkan Masa Depan Jika Kalian Kuliah di Kampus Muhammadiyah
Masa depan seseorang ditentukan oleh ikhtiar dirinya sendiri, latar belakang kampus tidak menjadi patokan kesuksesan di masa depan. Oleh karena itu, mahasiswa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) harus memiliki keyakinan masa depan cerah mereka bisa diukir di sini.

Read More...

Jangan Khawatirkan Masa Depan Jika Kalian Kuliah di Kampus Muhammadiyah

Masa depan seseorang ditentukan oleh ikhtiar dirinya sendiri, latar belakang kampus tidak menjadi patokan kesuksesan di masa depan. Oleh karena itu, mahasiswa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) harus memiliki keyakinan masa depan cerah mereka bisa diukir di sini.

Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, Senin (26/9) di acara Masa Ta’aruf Mahasiswa (MATAF) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) tahun 2022.

Acara ini merupakan kegiatan reguler yang diadakan universitas dalam menyambut mahasiswa baru. Guru Besar Sosiologi ini menjelaskan, bahwa UNISA merupakan perguruan tinggi yang dikelola secara profesional oleh ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Islam yang Berkemajuan. Bahkan UNISA menjadi satu-satunya universitas yang dikelola oleh perempuan, bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia Islam secara global.

“Berada di UNISA, menjadi mahasiswa UNISA merupakan satu kebanggaan. Peluang dan sekaligus juga menjadi jalan bagi anak-anak bangsa mengukir masa depan. Bagi para mahasiswa baru UNISA yang sudah menjadi pilihan harus dengan semangat yang tinggi dengan komitmen yang tinggi sekaligus juga dengan optimisme yang tinggi bahwa kuliah di UNISA adalah kuliah yang tepat,” ucapnya.

Haedar Nashir pada kesempatan ini menyampaikan empat pesan kepada mahasiswa baru UNISA. Pertama, mahasiswa harus memiliki pride almamater yakni kebanggaan akan almamater, bahwa kuliah di UNISA merupakan pilihan dengan sadar dan tanpa paksaan. Sehingga apapun prosesnya ketika sudah di UNISA harus memiliki kebangaan karena UNISA adalah universitas yang berkemajuan.

Kedua, bahwa masa depan seseorang sesungguhnya ditentukan oleh niat, itikad, kekuatan, kegigihan, kedisiplinan, dan segala ikhtiar yang kalian miliki sendiri. “Di universitas manapun kalian kuliah, jika tidak memiliki jiwa untuk mengubah masa depan, ikhtiar untuk mengubah masa depan dengan kekuatan sendiri maka semuanya hanya berjalan biasa-biasa saja”. Imbuhnya.

“Nasib kita tergantung pada apa yang kita lakukan saat ini. Maka dalam konteks ini kalian ketika memulai kuliah di UNISA tekad untuk berubah itu harus lahir dari diri sendiri, berubah kearah yang lebih baik, berubah kearah yang lebih maju, dan berubah meraih masa depan dan cita-cita luhur,” sambungnya.

Ketiga, bahwa menjadi mahasiswa sejatinya juga mendidik diri untuk menjadi insan yang berkarakter, berakhlak utama, berakhlak mulia. Menurut Haedar, semakin tinggi tingkat pendidikan sejatinya kita harus menjadi insan-insan yang memiliki karakter yang utama, karakter mulia.

“Akhlak adalah modal penting bagi siapapun yang ingin sukses dalam kehidupan, akhlak jujur, terpercaya, baik, dan segala nilai-nilai perilaku utama itu akan menjadi hukum objektif bagi siapapun dalam kehidupan,” tuturnya.

Keempat, yang diperlukan adalah peran dalam kehidupan mahasiswa apalagi nanti setelah selesai menjadi sarjana adalah orang-orang yang terdidik, yang harus memberi manfaat bagi kehidupan. Mengutip Hadist Nabi, bahwa manusia yang terbaik adalah mereka yang memberi manfaat, bermanfaat untuk keluarga, termasuk berbuat baik pada orang tua.

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/jangan-khawatirkan-masa-depan-jika-kalian-kuliah-di-kampus-muhammadiyah/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs