Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Kampus Merdeka Fair 2022 di Universitas Tanjungpura, Rabu (26/10). Kampus Merdeka Fair merupakan ajang mengenalkan program-program Kampus Merdeka secara lebih dekat. Di sini perguruan tinggi, mitra, maupun mahasiswa dapat saling bertukar informasi terkait pelaksanaan program.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejak diluncurkannya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam tiga tahun terakhir, perguruan tinggi harus melakukan penyesuaian dalam mengimplementasikan kebijakan ini.
Dalam pelaksanaan MBKM, para dosen harus dapat menyesuaikan pembelajaran di kelas sementara mahasiswa harus bisa mengubah mindset-nya tentang belajar di perguruan tinggi. Selain itu, tidak hanya perguruan tinggi yang harus berubah, tapi industri sekarang harus jadi mitra bagi kementerian dan perguruan tinggi.
“Sekarang sudah ada lebih dari 700 ribu mahasiswa dan 2.600 mitra industri yang mendaftar lewat platform Kampus Merdeka. Sementara jumlah mahasiswa yang berpartisipasi dalam berbagai program MBKM sudah mencapai lebih dari 100 ribu yang berasal dari 2.600 perguruan tinggi di 35 provinsi,” lanjut Nadiem.
Nadiem menambahkan dalam melaksanakan program MBKM kita harus dapat memaksimalkan aspek-aspek lainnya, terutama dari segi jumlah mahasiswa, perguruan tinggi serta mitra yang terlibat.
“Dan yang tidak kalah pentingnya bagaimana kita membuat inisiatif ini menjadi suatu sustainable, di mana upaya-upaya untuk berkolaborasi serta bertransformasi itu bisa muncul dari kampus tanpa bergantung sepenuhnya pada kementerian,” tutup Nadiem.
Senada, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menyebutkan bahwa ratusan ribu mahasiswa telah mengikuti program Kampus Merdeka baik di tingkat pusat yang diselenggarakan secara nasional serta yang diselenggarakan masing-masing perguruan tinggi.
“Semoga kita bisa terus meningkatkan program MBKM ini sebagai suatu cara baru di dalam pendidikan tinggi, suatu kesempatan yang semakin terbuka bagi seluruh mahasiswa untuk menemukan potensinya dan menekuni masa depannya sejak dini,” tuturnya.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan program MBKM selama ini, juga kepada Universitas Tanjungpura sebagai tuan rumah dan seluruh peserta Kampus Merdeka Fair hari ini.
“Saya memberikan apresiasi kepada tuan rumah yang sudah menyiapkan segala rangkaian acara selama dua hari ke depan untuk merayakan dan memfasilitasi berbagai cerita para peserta program program MBKM serta menggelorakan semangat Kampus Merdeka ini pada seluruh sivitas akademika kita, serta juga pada seluruh mitra kerja sama kita,” ujar Nizam.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati menjelaskan bahwa program-program inovasi dalam MBKM yang diselenggarakan bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa belajar di luar kampus dan di luar kelasnya.
“Melalui MBKM, mahasiswa bisa meraih berbagai pengalaman pembelajaran, membangun jejaring dalam rangka mempersiapkan diri menjadi sumber daya manusia yang terampil, kompeten, calon pemimpin bangsa masa depan,” ucap Kiki.
Wakil Ketua Bidang Pelaksanaan Pusat Kampus Merdeka Junaidi menambahkan dengan adanya MBKM, mahasiswa bisa bekerja di dunia profesional dan dapat meningkatkan pendapatan, serta mampu membuka lapangan usaha yang dimulai saat menjadi mahasiswa.
“Semoga dalam kegiatan ini bisa berbagi informasi, praktik baik, dan cerita sukses maupun kendala yang terjadi di lapangan,” ungkap Junaidi.
Kampus Merdeka Fair digelar dalam berbagai kegiatan seperti expo, sharing session, collaborative insight dan student training. Kegiatan kali ini dihadiri oleh para mitra dari Kampus Merdeka seperti Google, Traveloka, dan Bank Kalbar. Pontianak menjadi kota ketiga setelah sebelumnya acara serupa dihelat di Padang dan Yogyakarta.