Menteri Koordinator Bidang pembangunan dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy turut hadir memberi sambutan dalam penutupan Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah (NA) yang dilaksanakan di Bandung pada Ahad, (04/12/2022).
Turut hadir dalam acara penutupan tersebut, Ketua Umum Pimpinan Aisyiyah Nyai Salmah Orbayinah, Ketua Umum Pimpinan Nasyiatul Aisyiyah Ariati Dina Puspitasari, segenap pimpinan Muhammadiyah serta Aisyiyah Jawa Barat, serta seluruh peserta muktamar.
Dalam sambutanya, Muhadjir berpesan kepada kader yang hadir untuk bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki NA sehingga mampu menjadi organisasi perempuan yang produktif serta berdaya guna bagi segenap perempuan di Indonesia.
“Nasyiatul Aisyiyah ini strategis karena terdiri dari perempuan produktif, sehingga puncak produktivitas harus dimanfaatkan momennya,” ungkapnya.
Ia juga menerangkan bahwa untuk menjadi organisasi perempuan yang produktif hendaknya dimulai dari lingkungan organisasi terlebih dahulu melalui program – program yang mampu memberdayakan anggota.
Lebih lanjut, Muhadjir mengajak kader NA untuk menjangkau para perempuan muda terutama generasi milenial yang melek digital untuk diberdayakan dengan harapan kelak mampu menjadi perempuan mandiri dan produktif.
“Nasyiatul Aisyiyah harus memperluas radiusnya untuk menjangkau perempuan muda milenial agar diberdayakan dan melek digital,” tuturnya.
Keberadaan perempuan dengan usia produktif dalam jumlah banyak tentunya merupakan sebuah keuntungan yang hendaknya dimanfaatkan secara maksimal, dilansir dari data kependudukan milik Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan bahwa Indonesia saat ini didominasi oleh kelompok usia produktif dengan kisaran umur 15 – 64 tahun dan 69,4 juta jiwa diantaranya merupakan perempuan, fenomena yang sering kita kenal sebagai Bonus Demografi ini tentunya harus dipandang oleh semua pihak sebagai sebuah peluang emas untuk memajukan Indonesia lewat kaum muda, terutama NA dengan program – programnya yang bertujuan memberdayakan perempuan.
“Jangkaulah perempuan muda produktif. Berdayakan dia, satukan program NA dengan program pemberdayaan dan produktivitas. Karena dengan itulah kita bisa membawa indonesia maju,” tambahnya.