Pada Sabtu (16/3/2024), Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Lampung Utara menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) ke-2 di Aula SD Muhammadiyah Sukarno Hatta. Acara ini berlangsung dengan khidmat dan lancar.
Acara pembukaan PD IPM Lampung Utara dihadiri oleh sejumlah tamu terhormat, antara lain:
- Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lampung Utara, Najibudin Ahmad
- Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Lampung Utara, Listaria
- Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Lampung Utara, Okta Irjun Saputra dan Ahmad Mando Saputra
- Ketua Umum Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah, Dian Pratiwi Maya Sandi
- Kwartir Daerah (Kwarda) Hizbul Wathon
- Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Provinsi Lampung yang diwakili oleh Ketua Bidang Organisasi, Rifatur Rahman
- Ketua Umum Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lampung Utara, Sulistiya Wati
Musyawarah Daerah adalah ajang untuk membahas pergantian kepemimpinan di tingkat daerah. Ada 30 peserta dari seluruh pimpinan ranting IPM di Lampung Utara yang turut serta dalam kegiatan tersebut.
Acara berlangsung selama dua hari dan dibuka dengan penampilan seni bela diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah oleh Selvia Agustina dan Maya Sari, siswi SMP Muhammadiyah Abung Kunang.
Dalam sambutannya, Najibudin Ahmad menyatakan, “Kriteria pemimpin haruslah adil, jujur, dan bertanggung jawab. Sikap pemimpin dalam sebuah organisasi akan tercermin dalam perilaku di masyarakat dan dunia kerja.”
Rifatur Rahman menambahkan, “IPM adalah bagian integral dari Muhammadiyah dan harus aktif dalam mendukung kegiatan Muhammadiyah dan Aisyiyah. Selain itu, kader IPM perlu dibimbing untuk berkontribusi dalam berbagai bidang dan lembaga.”
Dari Musyda II PD IPM Lampung Utara dihasilkan 10 formatur tetap, antara lain:
- Jalil Anwar Amanulloh (Ketua Umum)
- Hermansyah (Sekretaris Umum)
- Nabila Rachmayanti (Bendahara Umum)
Jalil menyimpulkan, “IPM Lampung Utara semakin berkembang. Kader IPM diharapkan dapat menjadi teladan dalam lingkungan sekolah, baik dalam hal keilmuan maupun religiusitas.”
