Inovasi Perguruan Tinggi Kunci Kemajuan Bangsa
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam, dalam pemaparannya, yang disampaikan dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi swasta Rabu (10/03). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengungkapkan kemampuan perguruan tinggi dalam beradaptasi di masa covid-19 merupakan bukti nyata, bahwa perguruan tinggi kita sebenarnya memiliki kemampuan inovatif, kreatif, inventif dan adaptif terhadap perubahan. Sehingga menjadi syarat penting untuk bisa survive dalam dinamika perubahan yang sangat cepat di era revolusi industri ke 4.

Read More...

Inovasi Perguruan Tinggi Kunci Kemajuan Bangsa

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam, dalam pemaparannya, yang disampaikan dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi swasta Rabu (10/03). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengungkapkan kemampuan perguruan tinggi dalam beradaptasi di masa covid-19 merupakan bukti nyata, bahwa perguruan tinggi kita sebenarnya memiliki kemampuan inovatif, kreatif, inventif dan adaptif terhadap perubahan. Sehingga menjadi syarat penting untuk bisa survive dalam dinamika perubahan yang sangat cepat di era revolusi industri ke 4.

“Kunci untuk bisa maju dan berkembang menjadi negara berpenghasilan tinggi adalah inovasi. Inovasi itu sendiri sumbernya adalah perguruan tinggi dengan kurang lebih 4.600 perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini adalah kekuatan raksasa, sehingga sangat penting untuk terus mendorong inovasi perguruan tinggi,” tutur Nizam.

Nizam menekankan aspek tantangan dan peluang untuk menjadi negara maju harus kita raih. Melihat peluang untuk bisa melompat menjadi negara maju sudah terbuka lebar, Indonesia memiliki bonus demografi dan saat ini Asia menjadi pusat ekonomi dunia. Lebih dari 50% nilai perdagangan dunia berada di Asia, sehingga menjadi peluang yang sangat besar dalam memasuki bonus demografi.

“Namun demikian, kita perlu upaya keras karena angkatan kerja yang berpendidikan tinggi saat ini masih di bawah 20 persen. Dilihat dari kacamata SDM mengenai kualifikasi SDM, Indonesia sudah tertinggal jauh dari persiapan negara-negara yang berhasil memanfaatkan bonus demografi. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus bekerja 3 kali lebih cepat dari negara lain agar bisa bisa memanfaatkan bonus demografi seperti Negara-negara lain,” ujar Nizam.

Nizam menambahkan tantangan yang ada di dalam negeri menjadi PR utama. Adanya publikasi internasional sangat penting tetapi saat ini, perguruan tinggi bisa menjadi tulang punggung dalam perekonomian nasional jauh lebih penting, bagaimana produk perguruan tinggi bisa menjadi pengungkit bagi segala aspek dengan harapan perguruan tinggi bisa menjadi mata air bagi kehidupan masyarakat dan kemajuan bangsa dan negara. “Kemajuan suatu bangsa negara akan sangat ditentukan oleh majunya pendidikan tinggi,” tambah Nizam.

Nizam pun mengungkapkan apabila perguruan tinggi dihadapkan dengan tantangan, maka perguruan tinggi akan mampu untuk menghadapinya. Hal ini terbukti jika dilihat selama pandemi, sudah banyak invensi dari perguruan tinggi yang tidak berhenti dihasilkan sampai saat ini. Sehingga dalam jangka waktu 4 sampai 5 tahun kita bisa mewujudkan mission impossible, dalam perkembangan publikasi internasional Indonesia sudah bisa meroket. Hal ini juga menjadi tantangan untuk menjaga dan terus mengakselerasi pendidikan.

Sumber: https://dikti.kemdikbud.go.id/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs