Matangkan Teknis Persiapan Muktamar, Ini Pesan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah
Persiapan agenda besar Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 di Solo masih terus dilakukan. Segenap panitia Muktamar terus melakukan gencatan untuk mematangkan rencana pelaksanaan, salah satunya adalah rencana penggunaan Stadion Manahan Surakarta untuk pembukaan Muktamar. 

Read More...

Matangkan Teknis Persiapan Muktamar, Ini Pesan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah

Persiapan agenda besar Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 di Solo masih terus dilakukan. Segenap panitia Muktamar terus melakukan gencatan untuk mematangkan rencana pelaksanaan, salah satunya adalah rencana penggunaan Stadion Manahan Surakarta untuk pembukaan Muktamar. 

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyampaikan, terdapat beberapa hal krusial yang harus diantisipasi oleh segenap panitia pada saat hari pelaksanaan nanti. Mu’ti menyinggung hal teknis mengenai penyambutan penggembira Muktamar yang diperkirakan akan mencapai 3 juta orang dari seluruh penjuru Indonesia. 

“Yang pertama memang yang sifatnya teknis menyangkut penyambutan penggembira karena ‘kan diperkirakan ada 3 juta ya yang hadir di Solo ini. Itu akan menimbulkan kemacetan, tidak hanya di Kota Solo tapi di sekitar Kota Solo seperti Klaten, Karanganyar, Sukoharjo pasti macet,” kata Mu’ti, usai mengikuti Rakornis persiapan pelaksanaan World Peace Forum (WPF) dan Muktamar pada Kamis (22/9) sore. 

Pelaksanaan Pembukaan Muktamar Muhammadiyah sendiri akan digelar pada 19 November 2022 mendatang di Stadion Manahan Solo. Stadion tersebut akan dioptimalkan untuk dapat menampung ribuan orang yang hadir. Mengenai hal tersebut, Mu’ti mengingatkan kepada panitia Muktamar untuk dapat memastikan tamu yang masuk ke Stadion Manahan adalah mereka yang mendapatkan undangan. 

“Karena ada informasi kalau mengundang Presiden harus ada approval dari Korem itu sangat menyita waktu, bagaimana 20.000 itu semua dapat stempel dan itu tidak sederhana, mengatur tempat duduk dimana,  jadi pekerjaan yang sangat berat. Itu jadi bagian sangat menentukan,” terangnya. 

Lebih lanjut, Mu’ti menegaskan selain mendapat undangan, mereka yang masuk ke Stadion Manahan adalah mereka yang juga telah memenuhi kriteria teknis. Hal ini karena mengingat dalam pelaksanaan pembukaan Muktamar akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Selain itu, menurut informasi jika nantinya Presiden hadir akan ada approval dan Korem yang tentunya akan sangat menyita waktu. 

“Karena ada informasi kalau mengundang Presiden harus ada approval dari Korem itu sangat menyita waktu, bagaimana 20.000 itu, semua dapat stempel itu tidak sederhana, mengatur tempat duduk dimana,  jadi pekerjaan yang sangat berat. Itu jadi bagian yang sangat menentukan,” tutur Mu’ti. 

Dalam rapat tersebut Mu’ti berpesan bahwa panitia harus selalu update tanpa harus mengadakan rapat resmi. Segenap panitia perlu mengupayakan bagaimana agar seluruh peserta dan penggembira undangan Muktamar dapat masuk ke Stadion Manahan Solo.

Managed & Maintenanced by ArtonLabs