Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan workshop pengembangan humas perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Workshop diadakan di Yogyakarta pada Kamis – Ahad (27-30/10/22), dan diikuti 26 peserta yang terdiri dari berbagai PTMA di tanah air.
“Kampus harus mengembangkan humas agar meraih kepercayaan dari masyarakat,” jelas Muhammad Sayuti Ph.D, sekretaris Majelis Diktilitbang PPMuhammadiyah. Berbagai kegiatan kampus harus diberitakan. Masyarakat diberikan informasi yang baik agar persepsi masyarakat menjadikan kepercayaan PTMA.
“Tugas kehumasan bukan hanya urusan biro humas, namun semua sivitas di kampus harus aktif mempublikasikan kegiatan kampus di media sosial,” pungkasnya.
Narasumber handal dari PTMA yang tergabung dalam APIK (Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi) dihadirkan majelisdiktilitbang. Pengalaman UMY, UAD, UM Malang, UMS menjadi materi menarik dalam mengelola dan mengatasi krisis.
Kehumasan akan menghubungkan institusi dengan masyarakat. Penanganan isu krisis dan konflik berdampak negative atau positif yang berpeluang dapat meningkatkan reputasi perguruan tinggi. Kepercayaan masyarakat yang terus menurun akibat salah penanganan krisis akan memengaruhi minat kuliah di perguruan tinggi yang bersangkutan. PTMA yang besar sekalipun juga masih menggantungkan kepada jumlah perolehan mahasiwa. UMKO sebagai salah satu PTMA mengikuti workshop pengembangan humas. Acara yang diselenggarakan di Hotel Grand Rohan Yogjakarta selesai diselenggarakan. Menurut Dr. Irawan Suprapto, M.Pd.(wakil rektor 2 UMKO) semakin menyadari bahwa selama ini fungsi strategis humas harus ditingkatkan agar maksimal perannya. Pemangku kepentingan harus diperlakukan dan dijalin dengan baik sehingga dapat meningkatkan reputasi dan kepercayaan masyarakat terhadap UMKO. Kehumasan tidak cukup kalau ditangani secara “adhoc” tapi harus dipermanenkan, demikian ksimpulannya.