Sebagai Kelanjutan Muktamar, Musywil Diharapkan Adem, Lancar dan menjadi Uswah Hasanah
Musyawarah Wilayah (Musywil) yang diselenggarakan oleh beberapa Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) merupakan kontinuitas atau kelanjutan dari Muktamar yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Read More...

Sebagai Kelanjutan Muktamar, Musywil Diharapkan Adem, Lancar dan menjadi Uswah Hasanah

Musyawarah Wilayah (Musywil) yang diselenggarakan oleh beberapa Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) merupakan kontinuitas atau kelanjutan dari Muktamar yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Oleh karena itu, menurut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti Musywil merupakan bagian dari proses untuk berusaha menjabarkan dan menerjemahkan program-program besar dari Muktamar dalam lingkup kewilayahan.

“Karena merupakan continuity apa yang sudah kita lakukan pada muktamar yang terdahulu, mudah-mudahan juga dapat menjadi bagian dari apa yang terjadi pada Musyawarah Wilayah,” ucap Mu’ti pada, Sabtu (24/12) di acara Pembukaan Musywil PWM Kalimantan Timur, di Samarinda.

Sebagaimana adem, lancar dan uswah hasanah dalam Muktamar ke-48 beberapa waktu yang lalu, Guru Besar Bidang Pendidikan Islam ini berharap supaya Musywil yang digelar oleh PWM Kaltim dan PWM seluruh Indonesia juga dapat meniru itu.

Meski ajang permusyawaratan ini sebagai jalan untuk menentukan pemimpin, namun Abdul Mu’ti mengatakan bahwa, itu bukan sebagai suatu yang utama dan pertama, sebab yang penting adalah tentang pengkhidmatan, dakwah dan melayani melalui Persyarikatan Muhammadiyah.

Kembali ia mengingatkan bahwa di Muhammadiyah ini bergantung pada sistem, bukan sinten (siapa atau sosok) dan bukan juga pada pinten (berapa atau nominal uang). Sistem ini menurutnya menjadi kekuatan yang menopang Muhammadiyah sampai eksis sejauh ini.

“Kita bangaun dengan sistem organisasi yang maju dan modern, karena itu maka Muhammadiyah tentu perlu punya figur. Perlu punya tokoh penting, tetapi kehidupan organisasi tidak bergantung pada sinten atau apalagi tergantung pada pinten,” ucapnya.

Hemat Mu’ti, faktor tersebut yang membuat Muktamar ke-48 Muhammadiyah bisa berjalan dan selesai lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan. Oleh karena itu, tidak sedikit pihak yang mengapresiasi gelaran Muktamar tersebut.

Bahkan kolega dari luar negeri sampai mengakui bahwa, Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah merupakan konferensi modern yang tersistem dengan sangat rapi. Maka tidak berlebihan Mu’ti berharap Musywil Muhammadiyah akan bisa berjalan seperti Muktamar kemarin.

Selain bermanfaat secara organisasi, Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah juga diharapkan akan bisa memberikan manfaat lebih luas. “Dalam konteks Indonesia itu tentu saja kita berusaha untuk bagaimana Muhammadiyah bisa berperan lebih banyak lagi, bisa berbuat lebih baik lagi untuk menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang maju,” imbuh Mu’ti.

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/sebagai-kelanjutan-muktamar-musywil-diharapkan-adem-lancar-dan-menjadi-uswah-hasanah/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs