Penyatuan Sistem Pendidikan Islam dengan Barat Merupakan Cara Kiai Dahlan Menyiapkan Kader Menyambut Masa Depan
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib menjelaskan bahwa penyatuan dua kutub sistem pendidikan kolonial Barat dengan pesantren tradisional merupakan cara KH. Ahmad Dahlan menyiapkan kader menyambut era perubahan di masa depan.

Read More...

Penyatuan Sistem Pendidikan Islam dengan Barat Merupakan Cara Kiai Dahlan Menyiapkan Kader Menyambut Masa Depan

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib menjelaskan bahwa penyatuan dua kutub sistem pendidikan kolonial Barat dengan pesantren tradisional merupakan cara KH. Ahmad Dahlan menyiapkan kader menyambut era perubahan di masa depan.

Hal itu diungkapkan Irwan Akib pada, Ahad (22/1) di acara Gerakan Subuh Mengaji (GSM) ‘Aisyiyah Jawa Barat yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube tvMu Channel.

Guru Besar Pendidikan Matematika ini mengungkapkan, meskipun tidak ada istilah dikotomi dalam ilmu pengetahuan, namun kenyataan yang terjadi di masa awal Kiai Dahlan merintis lembaga pendidikan, dikotomi ilmu tersebut terang-terangan terjadi di Indonesia.

“Lembaga pendidikan hari itu berada dalam dua kutub yang berbeda, pertama adalah pesantren tradisional yang hanya belajar ilmu-ilmu agama, kemudian ada sekolah kolonial yang didirikan oleh Belanda atau penjajah ketika itu.” imbuhnya.

Realitas tersebut kemudian menjadikan lembaga pendidikan rintisan Kiai Dahlan dalam bentuk madrasah di Kampung Kauman, Kota Yogyakarta menjadi pelopor lembaga pendidikan Islam modern di Indonesia, dimana kurikulumnya memadukan antara sistem pendidikan Kolonial Barat dengan Pesantren Tradisional Islam.

Menurutnya, sistem pendidikan yang digunakan di Indonesia masa kini merujuk pada gagasan yang dipelopori oleh Kiai Dahlan satu abad yang lalu. Bahkan bukan hanya diikuti oleh sekolah-sekolah berbasis agama, sistem pendidikan yang digagas oleh Kiai Dahlan juga diikuti oleh sekolah-sekolah negeri atau umum.

Melihat fakta sejarah tentang gagasan-gagasan genial dari Kiai Dahlan, hemat Akib, Kiai Dahlan merupakan ulama kharismatik yang memiliki pemikiran melintas atau melewati masanya. Integrasi ilmu-ilmu agama dengan ilmu umum menjadi kunci dari sebuah gagasan maju yang dimiliki oleh Kiai Dahlan.

Sebagai Guru Besar Pendidikan Matematik, Irwan Akib menjelaskan bahwa anak-anak yang masuk ke dalam dunia pendidikan harus dipandang secara utuh. Atau dalam bahasa pendidikan anak-anak harus dilihat dari sisi kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dalam pandangan Irwan Akib, pendidikan Indonesia harusnya melahirkan manusia yang mantap keimanannya, unggul intelektualnya, anggun akhlaknya, sigap berkarya.

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/penyatuan-sistem-pendidikan-islam-dengan-barat-merupakan-cara-kiai-dahlan-menyiapkan-kader-menyambut-masa-depan/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs