Insight Pemberdayaan MPM Sangat Diperlukan dalam Aktualisasi Catur Dharma Perguruan Tinggi
Sebagai organisasi Islam sosial kemasyarakatan, Muhammadiyah memiliki sturktur yang bergerak saling kolaboratif dalam menyelesaiakan  isu-isu baik keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal. Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Bambang Setiadji menyampaikan, keberadaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) bukan hanya sebagai lembaga pendidikan saja.

Read More...

Insight Pemberdayaan MPM Sangat Diperlukan dalam Aktualisasi Catur Dharma Perguruan Tinggi

Sebagai organisasi Islam sosial kemasyarakatan, Muhammadiyah memiliki sturktur yang bergerak saling kolaboratif dalam menyelesaiakan  isu-isu baik keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal.

Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Bambang Setiadji menyampaikan, keberadaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) bukan hanya sebagai lembaga pendidikan saja.

Ahli Ekonomi ini menjelaskan, jika di perguruan tinggi negeri memiliki tri dharma perguruan tinggi, maka di PTMA memiliki catur dharma; pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, serta penguatan Al Islam dan Kemuhammadiyah (AIK).

“Dan itu juga merupakan kebutuhan dosen dan perguruan tinggi itu sendiri. Sehingga bisa menjadi sangat sinergis sekali, peran Muhammadiyah melalui perguruan tingginya.” Ucapnya pada, Ahad (13/3) di sela acara Konsolidasi Majelis, Lembaga dan Biro PP Muhammadiyah.

Dalam pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah melalui PTMA juga menjalin kolaborasi dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah.

Terkait kolaborasi ini, Bambang Setiadji mendorong MPM supaya memberikan insight ke PTMA tentang tema-tema pemberdayaan yang telah diprogramkan oleh MPM. Dia berharap, kolaborasi antara MPM dengan Majelis Diktilitbang dan PTMA bisa mendorong masyarakat semakin sejahtera.

Di sisi lain, Sekretaris MPM PP Muhammadiyah, Budi Nugroho menyampaikan bahwa kolaborasi yang dijalin antara MPM dengan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah bisa untuk hal-hal yang dinilai strategis.

Menurut Budi, di antara bentuk kolaborasi yang bisa dijalankan adalah dengan menjadikan PTMA sebagai sumber data dan pengetahuan dalam merealisasikan program keberdayaan masyarakat. Dia menambahkan, pemberdayaan harus terukur dan memiliki jenjang yang jelas.

Sebagimana diketahui, pemberdayaan yang dilakukan oleh Muhammadiyah bukan secara karikatif. Tidak datang, memberi lalu pergi. Melainkan bantuan yang diberikan terukur, berjenjang dan berkelanjutan untuk memangkas ketimpang.

“Kita (MPM PP Muhammadiyah) dalam melakukan pemberdayaan tidak bisa berjalan sendiri, harus saling kolaboratif, salah satunya dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah sebagai sumber pengetahuan dalam melakukan pemberdayaan atau pendampingan kepada masyarakat.” Imbuhnya.

Budi berharap, kolaborasi ini bisa direplikasi oleh MPM pada kepemimpinan wilayah, daerah, bahkan cabang. Budi percaya, melalui kolaborasi kerja-kerja pemberdayaan masyarakat akan lebih massif dan berkesinambungan. 

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/insight-pemberdayaan-mpm-sangat-diperlukan-dalam-aktualisasi-catur-dharma-perguruan-tinggi/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs