Mendikbudristek Lepas 21.000 Lebih Mahasiswa untuk Bertugas di 34 Provinsi Seluruh Indonesia
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, pada Kamis (10/8) melepas lebih dari 21.000 mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 6. Mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia ini akan ditempatkan di lebih dari 4.000 sekolah yang tersebar di 34 provinsi sebagai mitra guru untuk mendorong peningkatan literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi di sekolah sasaran.

Read More...

Mendikbudristek Lepas 21.000 Lebih Mahasiswa untuk Bertugas di 34 Provinsi Seluruh Indonesia

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, pada Kamis (10/8) melepas lebih dari 21.000 mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 6. Mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia ini akan ditempatkan di lebih dari 4.000 sekolah yang tersebar di 34 provinsi sebagai mitra guru untuk mendorong peningkatan literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi di sekolah sasaran.

Kampus Mengajar sendiri merupakan salah satu program unggulan atau program flagship Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memberikan kesempatan belajar di luar program studi bagi seluruh mahasiswa Indonesia.

“Kampus Mengajar sebagai salah satu program unggulan MBKM telah berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran di jenjang SD dan SMP. Perjalanan panjang MBKM telah membuktikan bahwa dalam menghadirkan kemerdekaan dalam belajar, mahasiswa tergerak untuk berkreasi dan berinovasi sebagai persiapan mengarungi lautan luas setelah lulus dari perguruan tinggi. Dan juga untuk memberikan kontribusi bagi sesama,” terang Nadiem.

Ia menerangkan, selama masa penugasan mahasiswa akan berkolaborasi secara aktif dalam menyusun strategi pembelajaran literasi dan numerasi, melakukan pendampingan dalam pemanfaatan dan pengelolaan buku bacaan bermutu, serta membantu guru dan tenaga kependidikan dalam mengakselerasi adaptasi teknologi yang akan membantu proses belajar mengajar.

Pada angkatan pertama hingga angkatan kelima, Program Kampus Mengajar telah mengirim lebih dari 91 ribu peserta mahasiswa untuk bertugas di lebih dari 21 ribu sekolah sasaran pada jenjang SD dan SMP. Pada angkatan keenam, program ini memperluas jangkauan sekolah sasaran dengan menambahkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Sebelum melepas peserta Kampus Mengajar yang akan memulai penugasan pada pekan mendatang, Nadiem menyampaikan harapannya agar para mahasiswa memiliki semangat yang jauh lebih besar untuk memanfaatkan kesempatan yang berharga ini dengan sebaik mungkin.

“Ambil pelajaran sebanyak-banyaknya dari ibu dan bapak guru dan kepala sekolah yang sudah berpengalaman dalam mengajar dan menjadi pemimpin, dan jangan ragu untuk berbagi pengetahuan yang adik-adik miliki kepada pelajar di sekolah sasaran masing-masing sebab transfer ilmu dan pengalaman adalah kunci dari keberlanjutan Merdeka Belajar. Selamat berjuang, jadilah garda depan yang memimpin gerakan merdeka belajar,” tuturnya.

Sebagai program yang berorientasi pada peningkatan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik, Kampus Mengajar menjadi bagian penting dari upaya Kemendikbudristek melakukan pemulihan dan transformasi pembelajaran terutama pasca pandemi COVID-19 yang terjadi beberapa tahun ke belakang.

“Sejak diluncurkan pertama kali oleh Kemendikbudristek pada tahun 2020, program ini memegang peranan penting dalam membantu pemerintah melaksanakan upaya pemulihan dan transformasi pembelajaran pasca pandemi, khususnya di satuan pendidikan dasar yang menjadi sekolah sasaran,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril.

Pada kesempatan ini, Kepala Program Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri, juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan di tingkat nasional maupun di daerah yang telah mendukung pelaksanaan Program Kampus Mengajar.

“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan, bimbingan, serta bantuan dari pemangku kepentingan di lingkungan Kemendikbudristek, BB/BPMP, dinas pendidikan, dan juga perguruan tinggi sehingga Program Kampus Mengajar Angkatan 6 bisa mencapai tahap pelepasan peserta. Ke depannya, kami berharap Bapak dan Ibu juga berkenan untuk mendampingi mahasiswa yang akan bertugas,” ucapnya.

Kepada para mahasiswa, ia juga memberikan pesan penyemangat agar masa pengabdian dijalani para mahasiswa dengan penuh optimisme. “Empat bulan waktu yang akan kalian jalani, memang bukan waktu yang singkat. Tapi kami yakin bahwa dalam setiap detik yang terlewati, pengabdian membentuk alur-alur kebaikan di sepanjang jalan, merangkul dunia agar dipenuhi dengan daun-daun muda yang berani terbang dari pohonnya menuju angkasa,” imbuh Asri.

Dengan penugasan mahasiswa yang akan hadir secara langsung di tengah masyarakat sekolah, Program Kampus Mengajar juga diharapkan dapat mendukung sosialisasi dan implementasi kebijakan Permendikbudristek No. 46 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Oleh sebab itu, Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek mengambil bagian dalam acara pelepasan peserta Kampus Mengajar Angkatan 6 untuk mensosialisasikan kebijakan PPKSP kepada mahasiswa dan pemangku kepentingan di wilayah agar memiliki pemahaman yang baik dan bisa melakukan berbagai langkah pencegahan di sekolah selama penugasan berlangsung.

Seremoni pelepasan peserta Kampus Mengajar Angkatan 6 dilakukan secara daring dari Jakarta dan diikuti perwakilan peserta, dosen pembimbing lapangan, koordinator perguruan tinggi, dinas pendidikan, kepala sekolah, dan guru secara luring di Balai Besar/Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BB/BPMP) seluruh provinsi di Indonesia.

Sumber: https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/mendikbudristek-lepas-21-000-lebih-mahasiswa-untuk-bertugas-di-34-provinsi-seluruh-indonesia/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs