Mahasiswa UMKO Meraih Peringkat 2 Lomba Menulis Puisi Naratif Tingkat Nasional
Berikut adalah puisi karya Wahyu Hidayat yang berhasil menjadi pilihan terbaik 2 pada lomba menulis puisi naratif yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka 2020: DI SUATU KAMPUNG TEMPAT CINTA DITABUNG(rumahku, Indonesia) di suatu siang yangcahayanya pecah-pecahlagi menjajah,aku mengulur tatapanyang lancip kudapati anak-anakkecil merayakansenyum selepaspeperangan dihapusdan keadilantak lagi dikremus kemerdekaan adalah pucuk pucang itu:

Read More...

Mahasiswa UMKO Meraih Peringkat 2 Lomba Menulis Puisi Naratif Tingkat Nasional

Berikut adalah puisi karya Wahyu Hidayat yang berhasil menjadi pilihan terbaik 2 pada lomba menulis puisi naratif yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka 2020:

DI SUATU KAMPUNG TEMPAT CINTA DITABUNG
(rumahku, Indonesia)

di suatu siang yang
cahayanya pecah-pecah
lagi menjajah,
aku mengulur tatapan
yang lancip

kudapati anak-anak
kecil merayakan
senyum selepas
peperangan dihapus
dan keadilan
tak lagi dikremus

kemerdekaan adalah pucuk pucang itu
: mekhanai dan orang-orang yang nyaris
jadi moyang saling injak dan rela
pundaknya retak demi meraih ketinggian

di sebentang lapangan, bapak-bapak
menggiring bola pakai sarung yang suwung
dan ia tak sedikitpun merasa malu tersebab
kemerdekaan telah mengusir segala tatu

pun orang-orang
membuang bimbang
tak mengingat dada
yang berjerih memar
mereka cuma ingat
bahwa kemerdekaan
ialah suatu hal yang
amat mahal

sedang aku
cuma berkekasih sedih
belum juga bisa membikin
negeri ini semi nyiur
dan berhadiah anggur

rumahku, Indonesia
maaf, aku belum bisa jadi putra
yang membikin namamu besar

(lahir dan
batinku
seperti saling
bertengkar
dan ingin
menjebleskan
kening ke
dinding)

tapi aku selalu punya mimpi
yang senantiasa membawa aroma
perubahan dan bau kemajuan

dan kau tahu?
cintaku padamu jalan panjang itu
tak bakal kau dapati lintas buntu
meski tubuhmu dirajah waktu
dan kini ramai seperti mulut pasar
aku tetap menyayangimu
karena cinta paling cium

dan di ini kampung
cinta selalu kutabung

pun engkau bakal kujaga
seperti halnya cinta

o!
rumahku, Indonesia

Lampung Utara, 05 Agustus 2020

(catatan:
mekhanai: bujang Lampung
pucang: pohon pinang).

Managed & Maintenanced by ArtonLabs