Program Bangkit: Tanda Resminya Kolaborasi Kampus Merdeka dengan Google, Gojek, Tokopedia, Traveloka
Program Bangkit merupakan salah satu model pembelajaran Kampus Merdeka yang dirancang melalui kolaborasi Google sebagai pelaku teknologi global, unicorn dan decacorn dalam negeri bersama perguruan tinggi. Program ini juga bekerjasama dengan Universitas Stanford melalui program University Innovation Fellow. Peserta-peserta terbaik nantinya berkesempatan untuk mengikuti program internship dari Stanford University.

Read More...

Program Bangkit: Tanda Resminya Kolaborasi Kampus Merdeka dengan Google, Gojek, Tokopedia, Traveloka

Pengembangan kompetensi mahasiswa untuk berkarir di dunia teknologi yang didesain melalui kemitraan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Google, Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan mitra perguruan tinggi tahun ini ditawarkan melalui Kampus Merdeka untuk 3000 mahasiswa terpilih resmi dimulai kemarin (Selasa, 16 Februari 2021). Tahun ini, di samping kurikulum machine learning, Bangkit akan menawarkan dua topik pembelajaran lain agar mahasiswa siap untuk berkarier di bidang teknologi, yaitu pemrograman dengan pengembangan Android dan dasar-dasar Cloud dengan fokus pada Google Cloud Platform. Di setiap jalur pembelajaran, peserta juga akan belajar tentang keterampilan penting yang berguna untuk mengembangkan karir masa depan mereka, seperti design thinking, kepemimpinan, komunikasi, entrepreneurship dan keterampilan presentasi.

“Program Bangkit merupakan salah satu model pembelajaran Kampus Merdeka yang dirancang melalui kolaborasi Google sebagai pelaku teknologi global, unicorn dan decacorn dalam negeri bersama perguruan tinggi. Program ini juga bekerjasama dengan Universitas Stanford melalui program University Innovation Fellow. Peserta-peserta terbaik nantinya berkesempatan untuk mengikuti program internship dari Stanford University. Menurut para analis, teknologi AI berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan nilai hingga 366 Milyar USD dalam 10 tahun ke depan. Karenanya, kita harus menyiapkan talenta teknologi AI yang akan menjadi pemimpin AI tidak hanya di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Saya berharap Program Bangkit dapat melahirkan para pemimpin teknologi di Indonesia yang membawa akselerasi ekonomi digital di tanah air” kata Nizam pada pembukaan Bangkit 2021.

Tahun ini, Bangkit mendapat antusias yang luar biasa, hampir 28.000 pendaftar dari 500 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kemudian mereka mengikuti proses aplikasi dan seleksi yang komprehensif, 3000 mahasiswa lolos seleksi dan diundang untuk mendaftar. Dari mereka yang mendaftar, 30% adalah perempuan dan sekitar 29% diantaranya berasal dari latar belakang non CS/IT. Mahasiswa terpilih akan mengikuti pengalaman belajar online di Bangkit selama 18 minggu mulai Februari 2021. Para mahasiswa akan didampingi oleh coach/mentor dari industri dan perguruan tinggi. Di akhir semester, akan dipilih lima belas tim proyek akhir untuk pengembangan lebih lanjut termasuk hibah inkubasi dan dukungan dari perguruan tinggi mitra Bangkit. Peserta yang menyelesaikan program ini mendapatkan hingga 20 sks/satuan kredit semester dari perguruan tingginya (tergantung persetujuan universitas peserta). Selain itu, setelah menyelesaikan program, peserta akan diundang ke virtual career fair, di mana mereka akan mendapatkan akses ke peluang kerja eksklusif di perusahaan terkemuka di Indonesia. Kemitraan dengan berbagai Industri juga menjadi salah satu keuntungan bagi para peserta Bangkit. Peserta-peserta terbaik akan mendapat kesempatan untuk mengikuti program University Innovation Fellow dari Stanford University.

Sumber:

Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Managed & Maintenanced by ArtonLabs