Salam mahasiswa Indonesia! Pada kesempatan kali ini penulis akan menjelaskan sedikit perbedaan antara Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan Program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (PKMI), agar tidak tertukar satu sama lain, Karena, meskipun memiliki akronim yang hampir sama, tapi kedua kegiatan itu memiliki perbedaan yang signifikan lho. Jadi, apa sebenernya PKM dan PKMI itu? Silahkan simak penjelasan berikut ini.
Pengertian
Pertama-tama, kita akan membahas mengenai PKM terlebih dahulu. Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM adalah sebuah wadah/ajang bagi mahasiswa Indonesia untuk menyalurkan potensi yang dimiliki selama perkuliahan kepada masyarakat luas, agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.
Sedangkan, Program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia atau PKMI adalah Workshop Kewirausahaan yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas berwirausaha mahasiswa Indonesia dalam menjalankan dan mengembangkan usaha. Selanjutnya dilaksanakan Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) yang menekankan pada pendanaan pengembangan usaha mahasiswa dan Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI) yang memberikan skema akselerasi bagi mahasiswa yang memiliki usaha startup digital.
Dari pengertiannya diatas, dapat kita simpulkan bahwa PKM lebih menitik beratkan pada kreativitas dan inovasi mahasiswa, berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi, dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, serta berjiwa mandiri dan arif yang dapat menjadi pembaharu dalam masyarakat. Sementara itu, PKMI menitik beratkan pada bentuk kegiatan praktik berwirausaha mahasiswa.
Tujuan
Adapun Manfaat PKM bagi mahasiswa antara lain mengasah kreativitas, mengasah menulis dan menyampaikan serta menuangkan ide, mendapat pengalaman, mendapat pengakuan, dan mendapat kenalan atau koneksi dan yang paling besar manfaatnya ialah menjadi lulusan yang unggul, kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif, berdaya saing dengan karakter Pancasila, sehingga dapat membantu membangun Indonesia atau daerah setempat melalui ide-ide kreatif yang dimiliki. Dalam membuat PKM, yang harus mahasiswa lakukan apabila tidak memiliki ide kreatif dapat melakukan ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Ide-ide PKM tidak harus yang rumit, cukup yang sederhana, sesuai isu global yang terjadi sekarang, dan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas serta mengangkat kearifan lokal.
Disisi lain, manfaat PKMI adalah (1) untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha untuk mengembangkan usahanya lebih dini dan terbimbing; (2) membantu mahasiswa dalam menentukan keunikan usaha dengan menemukan celah pasar yang tepat untuk meningkatkan peluang keberhasilan usaha; (3) menangani permasalahan pengangguran yang menghasilkan pengangguran intelektual dari kalangan sarjana.
Sehingga, puncak dari kedua program ini pun akan berbeda juga pastinya. Puncak untuk PKM adalah PIMNAS sedangkan puncak untuk kegiatan PKMI adalah KBMI Expo.
Bentuk Kegiatan
Dilihat dari bentuk atau jenisnya, secara garis besar, PKM dikelompokan menjadi 3, yaitu:
- PKM 5 Bidang terdiri dari PKM-R, PKM-K, PKM-PM, PKM-PI dan PKM-KC
- PKM-Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK)
- PKM-AI dan PKM-GT
Untuk jenis PKM, topik tidak dibatasi namun sedapat mungkin dikaitkan dengan penyelesaian masalah kekinian, judul hendaknya tidak menggunakan akronim atau singkatan yang tidak baku dan hanya diperbolehkan maksimal 20 kata. PKM-R bertujuan untuk mengungkap hubungan sebab-akibat, aksi-reaksi, rancang bangun, perilaku sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan atau budaya baik dalam aspek eksperimental maupun deskriptif. Mengingat sifat dan metode program yang berbeda maka PKM-RE dikelompokkan menjadi PKM-Riset Eksakta (PKM-RE) dan Sosial Humaniora (PKM-RSH). PKM-RE meliputi penelitian yang mengungkap hubungan sebab-akibat, aksi-reaksi, rancang bangun, eksplorasi, materi alternatif, desain produk atraktif, blue print dan sejenisnya atau identifikasi senyawa kimia aktif. PKM-RSH meliputi penelitian yang mengungkap hubungan sebab-akibat, penelitian deskriptif tentang perilaku sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan atau budaya masyarakat baik terkait dengan kearifan lokal maupun perilaku kontemporer. |
PKM-K bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam menghasilkan komoditas unik serta merintis kewirausahaan yang berorientasi pada profit. Namun, dalam hal ini lebih mengutamakan keunikan dan kemanfaatan komoditas usaha (adamuatan intelektual) daripada profit. Pelaku utama adalah mahasiswa, sementara pihak lainnya hanya sebagai faktor pendukung. |
PKM-PM bertujuan untuk menumbuhkan empati mahasiswa kepada persoalan yang dihadapi masyarakat melalui penerapan iptek kampus yang menjadi solusi tepat bagi persoalan atau kebutuhan masyarakat yang tidak berorientasi pada profit. Direkomendasikan merupakan respon persoalan yang disampaikan masyarakat dan bukan inisiatif mahasiswa. Diperlukan Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama antara Pengusul dan kelompok masyarakat calonmitra. Jika masyarakat mitra adalah kelompok masyarakat (bukan pemerintah desa atau dusun), maka yang bertanda tangan sebagai mitra bukan Kepala Desa atau RT/RW tetapi kelompok yang akan memperoleh manfaat program. Surat termaksud disertakan dalam lampiran proposal. |
PKM-PI bertujuan untuk membukawawasan iptek mahasiswa terhadap persoalan yang dihadapi dunia usaha (usaha mikro sampai perusahaan besar) atau masyarakat yang berorientasi pada profit seperti bidan yang memiliki Klinik Bersalin, petani, nelayan, pedagang jamu gendong, tukang becak dan lain-lain. Solusi iptek yang diimplementasikan harus merupakan respon persoalan prioritas yang disampaikan calon mitra. PKM-PI mewajibkan adanya Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama antara Pengusul dan calon Mitra. Surat termaksud disertakan dalam lampiran proposal. |
PKM-KC bertujuan membentuk kemampuan mahasiswa mengkreasikan sesuatu yang baru dan fungsional atas dasar karsa dan nalarnya. Karya cipta tersebut bisa saja belum memberikan kemanfaatan langsung bagi pihak lain. PKM-KC tidak meniru produk eksisting baik di dalam maupun luar negeri, kecuali memodifikasi prinsip dan/atau fungsinya. |
PKM-GFK bertujuan untuk memotivasi partisipasi mahasiswa dalam mengelola imajinasi, persepsi dan nalarnya, memikirkan tata kelola yang futuristik namun konstruktif sebagai upaya pencapaian tujuan SDGs di Indonesia maupun solusi keprihatinan bangsa Indonesia. |
PKM-AI bertujuan untuk memberi pengalaman mahasiswa menghasilkan karya tulis ilmiah. Merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari hasil kegiatan akademik lainnya dalam bidang pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat (misalnya studi kasus, praktik lapang, KKN, PKM, magang) yang merupakan hasil kerja kelompok. |
PKM-GT bertujuan untuk meningkatkan daya imajinasi mahasiswa dalam merespon tantangan zaman, umumnya berupa konsep perubahan dan/atau pengembangan dari berbagai aspek berbangsa, bersifat futuristik, jangka panjang, tetapi berpotensi untuk direalisasikan. |
Sementara itu, secara garis besar PKMI dibagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu KBMI dan ASMI. Kedua kegiatan utama dalam PKMI tersebut merupakan bentuk kegiatan praktik wirausaha yang tentunya merupakan bagian dari bentuk pembelajaran mahasiswa yang dapat dinilai. Kedua kegiatan tersebut bersama kegiatan Workshop Kewirausahaan yang dilakukan secara series dan kegiatan pendampingan oleh dosen serta praktisi wirausaha setara dengan pelaksanaan Mata Kuliah Praktik Kewirausahaan di perguruan tinggi yang didesain secara terencana sesuai kurikulum untuk mendapatkan capaian pembelajaran mulai dari mendapatkan ide wirausaha, implementasi atau praktik wirausaha, presentasi, dan tindaklanjut untuk pengembangan wirausaha.
KBMI | ASMI |
Usulan usaha yang dapat diajukan pada program KBMI adalah usaha bukan digital atau startup dengan kategori usaha sebagai berikut: 1. Makanan dan minuman 2. Jasa dan perdagangan 3. Industri kreatif 4. Produksi/budidaya 5. Teknologi terapan | Startup Fund harus digunakan untuk mempercepat pengembangan startup dan menyelesaikan kendala yang dihadapi dengan kriteria penggunaan sebagai berikut: 1. Infrastruktur 2. Aplikasi 3. SDM 4. Bahan habis pakai |