Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang Besar merupakan Mentor bagi PTMA Rintisan
Saat ini Persyarikatan Muhammadiyah telah memiliki 171 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia bahkan ada yang di luar negeri.

Read More...

Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang Besar merupakan Mentor bagi PTMA Rintisan

Saat ini Persyarikatan Muhammadiyah telah memiliki 171 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia bahkan ada yang di luar negeri.

Jumlah ratusan PTMA tersebut tentu tidak sama dalam proses perkembangannya, ada yang sudah besar namun juga ada yang baru merintis menuju besar. Bagi PTMA yang dengan jenis perkembangan kedua, menurut Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto diharapkan untuk memiliki mentor.

Mentor yang dimaksud oleh Agung dalam konteks ini adalah PTMA yang telah besar dan prestasinya sudah tidak diragukan lagi. Di mana saat ini sudah ada tiga PTMA yang masuk dalam jajaran 20 perguruan tinggi nasional terbaik.

“Dan mereka tidak pernah pelit untuk membagikan ilmu bagaimana cara untuk maju,” ungkap Agung pada, Rabu (21/12) di acara Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT).

Selain itu, dalam usaha menjadi perguruan tinggi yang besar, Muhammadiyah juga memiliki Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) yang memiliki kompetensi dalam merawat dan membesarkan perguruan tinggi.

“Majelis Dikti kita juga luar biasa dalam melakukan pembimbingan kepada perguruan-perguruan tinggi Muhammadiyah,” ucapnya.

Menjadi perguruan tinggi yang maju, tambah Agung, bukan suatu yang sulit di Muhammadiyah, karena sudah menjadi DNA sejak lahir. Ajaran menjadi yang berkemajuan merupakan DNA awal yang bahkan telah diajarkan langsung oleh Pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan.

Bagi PTMA rintisan Agung berpesan untuk senantiasa menerapkan prinsip ATM (amati, tiru dan modifikasi) pada PTMA besar. Namun demikian, dalam mengamati jangan di luar pagar, tapi harus dari dalam untuk bertemu dan mengamati secara detail.

“Dalam hal ini sering-sering piknik penting juga untuk menambah wawasan. Bukan hanya ada di lokal saja, tapi juga sering-seringlah kemudian piknik,” tutur Agung.

Piknik tersebut harus memiliki tujuan yang jelas, misalnya ke PTMA yang sudah besar dan memiliki sistem yang sudah tertata dengan bagus. Termasuk juga ke perguruan tinggi luar negeri untuk mengakselerasi pertumbuhan manajemen perguruan tinggi.

Agung juga berpesan selain aspek-aspek besar, juga yang tidak boleh dilupakan adalah kesejahteraan civitas akademika untuk menunjang dan mempercepat pertumbuhan. Karena Muhammadiyah bukan hanya untuk mensejahterakan orang luar, tetapi juga para aktivisnya.

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/perguruan-tinggi-muhammadiyah-yang-besar-merupakan-mentor-bagi-ptma-rintisan/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs