Dorong Penyelenggaraan MBKM Mandiri, Kemendikbudristek Gelar Sosialisasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen DIktiristek) menyelenggarakan rangkaian Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri di 16 kota di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman berbagai pemangku kepentingan terkait implementasi kebijakan MBKM melalui program-program yang diselenggarakan secara mandiri oleh perguruan tinggi bersama para mitra.

Read More...

Dorong Penyelenggaraan MBKM Mandiri, Kemendikbudristek Gelar Sosialisasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen DIktiristek) menyelenggarakan rangkaian Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri di 16 kota di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman berbagai pemangku kepentingan terkait implementasi kebijakan MBKM melalui program-program yang diselenggarakan secara mandiri oleh perguruan tinggi bersama para mitra.

Direktur Belmawa, Sri Suning Kusumawardani mengungkapkan bahwa MBKM adalah sebuah inovasi sistem pendidikan yang berbasis konteks setempat, dilaksanakan dengan perencanaan yang baik dan melibatkan banyak pihak, serta menempatkan dampak sebagai ukuran keberhasilan. Ia berharap para peserta dapat memahami pentingnya MBKM serta mampu mendesain kurikulum mandiri.

“Kami berharap MBKM Mandiri akan menjadi gerakan bersama seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk menciptakan kampus dan lulusan yang relevan dengan tantangan di setiap zaman,” terangnya Senin (7/8/2023).

Terdapat tiga kegiatan utama yang diselenggarakan di masing-masing kota, yakni sosialisasi, bimbingan teknis, dan dialog antarpemangku kepentingan (multi stakeholder dialogue/MSD). Kegiatan ini menghadirkan pakar kurikulum dari Direktorat Belmawa, Pusat Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), serta tim Kampus Merdeka Mandiri. Melalui kegiatan ini, perguruan tinggi di seluruh Indonesia diharapkan dapat mengembangkan implementasi kebijakan MBKM sesuai dengan konteks dan kebutuhan masing-masing dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki sehingga tidak bergantung pada pembiayaan dari pemerintah.

“Kami merasa optimis MBKM akan menjadi gerakan yang meluas karena karakteristiknya yang kontekstual, terencana, dan berdampak,” imbuh Suning.

Sosialisasi diawali di kota Ambon pada Rabu (2/8/2023) lalu untuk perguruan tinggi di wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XII, yaitu wilayah Maluku dan Maluku Utara. Kepala Bidang Kampus Merdeka Mandiri, Pelaksana Pusat Kampus Merdeka (PPKM), Dessy Aliandrina menerangkan bahwa sosialisasi di Kota Ambon difokuskan pada kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis, tanpa acara MSD. Acara yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh perwakilan perguruan tinggi di Provinsi Maluku dan Maluku Utara ditambah para mitra dan calon mitra MBKM, termasuk kepala Bappeda kedua provinsi.

“Sosialisasi ini bertujuan agar perguruan tinggi memahami seluruh seluk beluk MBKM, sementara bimbingan teknis bertujuan untuk membantu perguruan tinggi merancang kurikulum MBKM. Acara sosialisasi juga diperkaya dengan sharing praktik baik dari perguruan tinggi yang sudah melaksanakan MBKM secara mandiri,” jelas Dessy.

Selain memberikan penjelasan umum mengenai MBKM Mandiri kepada kalangan perguruan tinggi dan calon mitra MBKM setempat, pada kegiatan Bimbingan Teknis akan diberikan penjelasan yang lebih detail terkait relaksasi kurikulum dan pengenalan delapan bentuk kegiatan pembelajaran (BKP) dalam konteks MBKM.

Lebih lanjut, Dessy menerangkan bahwa relaksasi kurikulum diperlukan untuk memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi perguruan tinggi untuk mendesain kurikulum yang lebih merdeka dan lebih sesuai dengan konteks setempat. Relaksasi juga diperlukan untuk memberi ruang bagi perguruan tinggi untuk menjalin kolaborasi dengan pihak lain, baik sesama perguruan tinggi maupun organisasi-organisasi di luar perguruan tinggi.

Sumber: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/08/dorong-penyelenggaraan-mbkm-mandiri-kemendikbudristek-gelar-sosialisasi-di-16-kota

Managed & Maintenanced by ArtonLabs